MI MA'ARIF SABILUL MUTTAQIN

perkenalan

nama ; wilujeng sumping tempat; smpn 5 ponorogo Mengenal Ikhlas Hadirin yang mengharapkan ridho Allah. Ikhlas merupakan sebuah kata yang terdiri dari 6 huruf. Meski sedikit, namun makna kata ikhlas itu mendalam dan cukup sulit untuk dilaksanakan oleh kita sebagai manusia biasa. Ikhlas dapat kita artikan sebagai suatu sikap menerima keadaan tanpa mengeluh, selalu berbuat baik tanpa mengharapkan imbalan atau pun pujian dari orang lain. Sebagai manusia biasa, mungkin kita pernah mempunyai perasaan ingin dipuji ketika berbuat baik. Jika dilihat dari perspektif Islam, perasaan demikian dapat di-kategori-kan ke dalam perbuatan "riya". Dalam Islam, r*ya adalah suatu perbuatan yang di-umpama-kan seperti se-percik api yang dapat membakar kayu dalam waktu singkat. Makna dari kalimat tersebut yaitu: ketika melakukan perbuatan baik dengan harapan ingin mendapat imbalan berupa pujian (bukan karena Allah), maka amalan itu tidak berarti apa-apa di hadapan Allah SWT, karena nilai amalannya telah rusak dengan sifat r*ya. Pujian memang datang dari orang lain. Apabila dalam kenyataannya kita dipuji, itu sah-sah saja. Tapi, apabila kita yang menginginkan pujian, itulah yang disebut dengan sifat riya. Alangkah baiknya ketika kita dipuji orang lain, ucapkanlah Alhamdulillah yang artinya segala puji hanya milik Allah. Selain itu, berdasarkan definisi ikhlas yang telah disebutkan tadi, yaitu: "suatu sikap menerima keadaan tanpa mengeluh". Artinya, orang yang memiliki keikhlasan di dalam hatinya tidak akan pernah mengeluh saat diberikan cobaan. Definisi tersebut hampir mirip dengan makna dari sabar. Dengan kata lain, ikhlas akan tercermin dari sikap sabar. Sabar dan ikhlas dapat kita miliki ketika kita mampu menahan h*wa n*fsu. Apabila berhasil menahannya, maka kita akan tergolong ke dalam orang-orang yang kuat menurut konteks Islam. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasullah SAW bersabda: "Laisa syadiidu bis-shur`ati innama syadiidulladzii yamliku nafsahu `indal ghodlob." (HR. Muslim). Makna dari hadist di atas yaitu: Orang yang kuat adalah mereka yang mampu menahan hawa nafsunya. Kaitannya dengan riya atau sifat ingin dipuji yaitu salah satu perbuatan yang didasari atas hawa nafsu. Naudzubillahi min dzalik. JUJUR Hadirin yang saya hormati. Jujur merupakan sifat terpuji yang sebaiknya dimiliki oleh setiap orang. Dengan bersikap jujur, banyak manfaat yang dapat kita peroleh, diantaranya yaitu: mendapatkan kepercayaan dari orang lain, dan hidup kita secara psikologis akan lebih tenang. Dalam Al-Quran surat At-Taubah ayat 119, Allah SWT berfirman. Audzubillahi minassyaithoonirrajiim bismillaahirrahmaanirrohiim. "Yaa ayyuhalladziina aamanuttaqullooha wakuunuu ma'asshoodiqiin". Artinya: "Hai orang-orang beriman, bertakwa-lah kalian kepada Allah SWT, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar". Maksud dari ayat tersebut yaitu Allah menyeru kepada orang yang beriman kepada-Nya agar bertakwa (melaksanakan perintah-Nya). Setelah itu, Allah memerintahkan untuk selalu bersama dengan orang yang benar. Dalam bahasa arab, "benar" itu disebut As-Shidiq. Selain sifat Amanah, Fathonah dan Tabligh, satu sifat yang lain dari Rasulullah S.A.W yaitu "As-Shidiq" yang artinya benar atau jujur. Jika kita mengenang perjalanan hidup Rasulullah S.A.W.. Dia pernah menjalani hidup sebagai penggembala dan pedagang. Ketika menjalani profesi sebagai pedagang, Ia tidak menentukan laba atau keuntungan oleh dirinya sendiri. Keuntungan yang didapat dari hasil ia berdagang adalah murni dari pemberian pembeli. Saat berdagang ia selalu menyebutkan harga asli suatu barang yang dijualnya (harga barang ketika ia membeli dari orang lain sebelum dijual lagi). Kejujurannya itu membawa berkah bagi dirinya. Karena kejujuran tersebut banyak orang yang berlangganan (menjadi pembeli tetap) kepada nya. Sifat jujur-nya dalam berniaga terdengar oleh siti Khadijah R.A. (Radiallohu Anha) seorang saudagar kaya. Karena rasa penasarannya, Khadijah ingin membuktikan sendiri kejujuran Nabi Muhammad, dan ternyata yang ia dengar selama itu tentang Muhammad adalah sebuah kebenaran. Hingga pada akhirnya siti Khadijah terkesan dan melamar Nabi Muhammad S.A.W untuk menjadi suami-nya. Subhanallah... Dari kisah perjalanan hidup Nabi Muhammad yang jujur itu, kita dapat mengambil Ibrah (pelajaran yang berharga) bahwa jujur itu membawa berkah dan manfaat bagi orang itu sendiri dan bagi orang lain. Manfaat jujur untuk diri kita sendiri yaitu: 1. Akan merasakan ketenangan psikologi atau batin. Secara medis juga membuktikan bahwa detak jantung seseorang dapat meningkat saat berkata bohong. Itu membuktikan bahwa jujur dapat menenangkan hati 2. Akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Selain itu, orang lain yang diperlakukan jujur akan merasa dirinya dihormati (meski pada beberapa kondisi tidak selamanya demikian). Oleh sebab itu, mari kita berusaha untuk menjadi orang yang jujur agar kita mendapatkan ketenangan batin, mendapatkan kepercayaan dari orang lain, dan tentunya jujur adalah sifat yang dianjurkan dalam Islam. Semoga ceramah yang singkat ini bermanfaat, khususnya bagi saya sendiri dan umumnya bagi kita semua.
perkenalan perkenalan Reviewed by mastdewa on 22.48 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.